Sekilas baca berita untuk hari ini ada satu yang membuat saya tertarik untuk melihat lebih dalam dan mengamati lebih dekat. Sejak kemunculannya awal tahun lalu yang sangat fenomenal, dan apalagi jadi perbincangan hangat juga di situt 9gag.tv. Apa itu ? tidak salah lagi, adanya pemain basket yang bisa mendribble tanpa memakai bola, awalnya mikir keras gimana caranya ndribble tapi tanpa bola, terus apa yang didribble ? Ahhh.. sudahlah, sepertinya semua juga sudah paham tanpa perlu dijelaskan lebih jauh lagi, tapi memang perlu diamati lebih dalam 🙂
Hot news hari ini terkait dengan dribble tersebut adalah, salah satu personilnya kedapatan mengupload foto vulgar diinstagram, yaitu bola tanpa pembungkus hehehe (bahasa sensor). Walaupun ternyata setelah dikonfirmasi ke yang bersangkutan, akun instagramnya tersebut dihack oleh orang lain, dan disebarkanlah foto tersebut via instagram. Awalnya pengen nyari itu foto, tapi berita terupdate ternyata fotonya sudah dihapus sama yang punya, ga kebagian deh hehe….. (bercanda tapi serius #mikirKeras).
Sebenarnya poin utamanya bukan di intro yang terlalu panjang diatas, tapi poin utamanya adalah sadar atau tidak sadar, ngarasa atau tidak, sosial media merupakan pedang bermata dua dan sekaligus bumerang bila tidak dipakai secara bijaksana dan baik. Maksudnya adalah, apabila sosial media dipakai untuk hal yang negatif (sebagian orang ada yang mikir positif) seperti contoh diatas, yaitu foto vulgar, video vulgar, maupun kata-kata kotor disadari ataupun tidak informasi yang sudah berada di internet akan sulit untuk hapus secara bersih, mengapa ? Karena ketika sumber utama katakanlah sudah dihapus, tapi pastinya akan ada orang lain yang secara sengaja menyimpannya dan otomatis akan disebarkan ke orang lain (kecuali hanya untuk koleksi pribadi). Internet itu ibarat MLM (Multi Level Menyebar), awalnya hanya ada satu tapi tidak perlu menunggu waktu lama pasti akan bercabang kemana mana. Contoh lainnya ialah mahasiswa salah satu universitas di Yogyakarta yang ngomel-ngomel di Path, yang akhirnya berujung di pengadilan dan jeruji besi, padahal hanya berawal dari curhatan yang berlebihan.
Mungkin bisa dibilang bahwa, ketika menyimpan sesuatu yang negatif seperti contoh diatas (walaupun awalnya hanya untuk koleksi pribadi) tapi ketika informasi tersebut sudah tersebar melalui media tanpa batas, maka bisa dikatakan dengan mengabadikan dosa (aib) sepanjang hayat dan juga mengabadikan masa lalu yang kelam, karena di media seperti facebook ketika kita posting status, ataupun yang lainnya yang mengandung informasi negatif , informasi tersebut tidak akan hilang dan akan tetap tersimpan selama belum dihapus.
Memang sosial media ibarat pedang bermata dua, bisa untuk hal yang positif atau negatif. Tergantung kita memilih menggunakan media untuk apa, bila kita menggunakan untuk hal yang positif (saling mengingatkan dalam hal kebaikan, berbagi ilmu, berbagi hal positif) maka kita juga bisa mengabadikan kebaikan yang insyaAllah akan berguna bagi orang lain.