Ketika dulu masih menjadi mahasiswa, ikut conference internasional tidak pernah menjadi kendala, karena sudah ada alokasi dana dari grant supervisor serta tidak pernah pusing memikirkan bagaiman transfer uang atau pembayaran registrasinya karena sudah ada bagian yang menghandle keuangan tersebut. Ketika sudah pulang ke tanah air dan sudah tidak menyandang status menjadi mahasiswa, intensitas mengikuti conference internasional menjadi berkurang dan kalaupun ikut biasanya hanya conference internasional yang diadakan oleh universitas/organisasi yang ada di Indonesia dan lokasi acarapun di Indonesia, sehingga pembayaran registrasi selalu menggunakan mata uang Rupiah.
Semenjak pulang sekitar 3 tahun yang lalu, baru pada tahun 2020 ini mengikuti kembali international conference yang juga diadakan di luar negeri. Sebenarnya awal submit artikel ke conference ini dikarenakan salah satu committee acara adalah rekan pada saat kuliah dulu. Walaupun kenal salah satu committee nya, proses review nya juga sangat berat karena terdapat 3 reviewer sekaligus untuk setiap artikel dan di terbitkan pada Springer. Menurut pengalaman saya walaupun kenal dengan committeenya, proses review yang dilakukan lebih berat dibandingkan dengan conference internasional yang diadakan di dalam negeri.
Ternyata ketika saya mengikuti conference yang beneran internasional lagi, permasalahan muncul. Permasalahannya bukan karena acaranya di luar negeri, atau karena harus menghadapi 3 expert reviewers, tetapi mekanisme pembayaran registration fee nya karena rekening dan mata uang tujuan yang digunakan adalah bukan Rupiah, melainkan pihak penyelenggara hanya menerima mata uang lokal negara tersebut dan USD. Setelah di email untuk diminta melakukan pembayaran, saya browsing beberapa alternatif untuk mengirimkan uang ke luar negeri. Dari informasi di internet tersebut, saya sudah mencoba telpon ke beberapa bank, datang langsung ke bank untuk transfer, hingga opsi lain seperti menggunakan PayPal, Western Union, MoneyGram dll. Dari beberapa alternatif kirim uang ke luar negeri tersebut, tiga hal yang membuat saya tidak tidak menggunakannya, yaitu pertama: biaya kirim uang yang mahal yaitu antara USD 25-35 (setara 300ribu-500ribu) belum ditambah biaya administrasi/tellex, kedua: uang tidak bisa masuk ke rekening langsung (penerima harus datang ke kantor cabang dengan membawa kode MTCN) dan alternatif ini tidak mungkin dipilih, tiga: proses kirim uang memerlukan 1-2 hari kerja, bahkan bisa lebih.
So, apakah ada solusi lain yang lebih mudah dan murah untuk transfer uang ke luar negeri? Ada, yaitu dengan menggunakan aplikasi fintech (financial technology) buatan anak bangsa yaitu Transfez. Transfer menjawab ketiga permasalahan yang saya hadapi ketika melakukan transfer uang ke luar negeri dengan cara konvensional. Sebenarnya apa Transfez itu? Transfez merupakan aplikasi transfer mata uang (remmitance) rupiah ke berbagai mata uang dunia. Transfez melayani transfer uang ke 37 negara dan sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Selain menawarkan keamanan saat bertransaksi, proses transfer uang ke luar negeri lewat Transfez terbilang mudah dan hanya perlu beberapa menit untuk menyelesaikannya. Proses pengiriman uangnya juga dilakukan lebih cepat. Anda pun bisa melakukan pengecekan di setiap tahapan pengirimannya. Satu lagi keuntungan menggunakan Transfez adalah biaya pengirimannya 91% lebih murah dari biaya pengiriman via bank.
Disini saya akan share pengalaman saya cara kirim uang ke luar negeri menggunakan Transfez. Berikut langkah-langkah transfer uang online antar negara via Transfez yang bisa Anda ikuti:
- Langkah pertama, unduh aplikasinya terlebih dahulu. Aplikasi Transfez tersedia di Google Play atau App Store.
- Setelah itu buat akun secara gratis. Pihak Transfez akan melakukan verifikasi identitas.
- Ketika akun berhasil diverifikasi, Anda bisa mulai mengirim uang. Tersedia kalkulator cerdas yang bisa Anda manfaatkan untuk mengetahui berapa biaya transfernya serta estimasi uang sampai di tujuan.
- Lengkapi informasi tentang detail akun bank yang menjadi tujuan
- Bila sudah lengkap, Anda tinggal membayar biaya pengiriman ke rekening lokal Transfez lewat ATM atau internet banking.
- Terakhir, untuk melacak status transaksi, Anda tinggal tekan menu Activity pada aplikasi Transfez. Bila Anda menerima ucapan “terima kasih” dari penerima uang, maka artinya uang yang Anda kirimkan telah sampai ke rekening tujuan.
Tambahan:
Satu hal yang sangat saya apresiasi dari fintech Transfez ini adalah mereka benar-benar menerapkan Customer relationship management (CRM) dengan baik. Mengapa? sebenarnya di hari sebelumnya saya sudah mencoba-coba aplikasi ini, tetapi tidak melakukan transfer hingga waktu habis. Pihak Transfez langsung menghubungi saya via WhatsApp menanyakan kendala/keluhan apa yang bisa dihadapi sehingga dapat digunakan memperbaiki pelayanan kedepannya. Dan akhirnya, saya benar-benar melakukan transaksi pada hari berikutnya. Walaupun saya transaksi pada pukul 16.05 WIB, proses transfer hanya membutuhkan waktu 1-2 menit saja sudah sampai ke rekening tujuan.
Terima kasih Transfez, Semoga semakin sukses. Dan atas layanan serta solusi yang diberikan untuk kirim uang ke luar negeri, saya sudah berjanji untuk memberikan rating 5 (*****) pada Transfez 🙂