Menikah itu Mudah Bagi yang Membuat Menjadi Mudah, mendengar kata menikah (untuk yang masih singgle) terdengar cukup menakutkan. Apalagi untuk calon pemimpin keluarga (laki-laki). Sebenarnya bukan tanpa alasan kekhawatiran tersebut, karena alasan yang mendasar seorang laki-laki belum berani menikah adalah belum adanya pekerjaan. Dan ketika sudah punya pekerjaan pun, keraguan itu masih saja selalu muncul, karena ragu dengan besaran rupiah yang dihasilkan dari gaji dalam fikiran masih terbesit “Apakah cukup untuk berkeluarga dengan gaji segini ?”. Pertanyaan ini sangat wajar, kenapa ? Karena sayapun merasakannya hehehe…
Tulisan tentang menikah ini sebenarnya terinspirasi dari website negeri jiran (Malaysia) dalam artikel yang berjudul “Gadis Dinikahi Secara Spontan” dan ada satu kutipan yang menurut saya perlu difahami, atau malah dijadikan teladan. Dari artikel itu diceritakan bahwa, tepat pada tanggal 1/3/2014 sang wanita bertunangan dengan calon suaminya. Setelah sesi acara tukar cincin, ayah sang wanita bertanya kepada calon menantunya, “Mau tidak untuk menikah hari ini ?”..
Mungkin pertanyaan tersebut tidak pernah difikirkan oleh sang pria, atau mungkin memimpikannya aja juga tidak pernah hehe… Walaupun terkejut, tapi apa jawaban dari sang pria, dia menjawab “Siapa yang tidak ingin..?” haha. Orang tua sang wanitapun langsung bertanya kepada ustadz yang kebetulan masih saudara, “Ustadz apa hukum saya menikahkan anak saya hari ini, saya sudah mempunyai 3 saksi dan saya walinya?” Sang ustadz pun menjawab, “Boleh, memang syah,tapi belum pernah ada oran yang melakukan sebelumnya”.
Ringkas cerita, akad nikah pun diikrarkan dihari yang sama dengan hari tunangan. Dan kebetulan, sang pria menyimpan dinar emas didompet, dan dijadikannya mas kawin.
Dari cerita nyata tersebut menginspirasi kita bahwa begitu mudah menghalalkan sebuah hubungan, mudah bila kita memudahkan, dan memang akan sulit atau bahkan sangat sulit bila kita membuat sulit. Karena mudah ataupun sulit tersebut kita sendiri yang membuatnya, dan pastinya selalu ada campur tangan dari Sang Pencipta Allah SWT.
Tulisan ini bukan serta merta menggampangkan sebuah pernikahan, karena semua orang berharap pernikahan akan dilakukannya sekali dalam seumur hidupnya. Tapi, bila memang sudah MAMPU, kenapa harus ditunda-tunda ? Apalagi sabda Nabi Muhammad SAW, dengan menikah akan menyempurnakan separuh agama. Dan pastinya, dengan menikah akan menjauhkan dari zina, serta firman Allah SWT yang akan mencukupkan rezeki bagi yang menikah.
Tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui, karena saya pun juga belum menikah hehe… Tapi bagi yang merasa sudah siap untuk menikah semoga Allah memberikan keyakinan dan kemantaban hati untuk segera menikah, serta saya pun berharap dan berdoa, bagi yang benar-benar berniat untuk menikah semoga Allah akan memberi kemudahan dan memberikan kelancaran rezeki bagi siapapun yang berniat menikah dijalan-Nya.
[…] banget sih ya rasanya. Mau nikah aja deh, ah! ” Hahaha…emang menikah itu gampang ? Menikah itu mudah bagi yang membuatnya menjadi mudah. Karena menikah itu syaratnya hanya kaleh, kaleh sinten… Ehhh… malah bahas tentang […]