Karena Kita adalah Aktor Utama dalam Kehidupan Ini [2]

Read Time:1 Minute, 13 Second

Kalau kita melihat lebih dalam didalam kehidupan ini, kita akan menyadari bahwa hidup ini agak mirip dengan sinetron yang sering kita lihat dilayar kaca. Semua memerankan perannya masing-masing, ada yang sebagai pemeran utama, maupun pemeran pendukung. Dalam sinetron, ada peran yang buat spesial, yang selalu nampang dilayar kaca, dan alur ceritanya selalu mengarah ke tokoh utama. Kadang pemeran yang lain hanya sebagai pelengkap dan penambah bumbu cerita saja, agar cerita lebih berwarna dan menarik.

Kalau dalam kehidupan nyata, kita juga berperan tapi selalu berperan menjadi tokoh utama. Walaupun kadang kita merasa seperti pemeran pendukung dikehidupan orang lain, tapi perlu disadari bahwa kita terap berperan menjadi tokoh utama dalam alur cerita kehidupan kita. Dalam sinetron, tokoh utama tidak selalu bahagia, berkecupukan, jalan ceritanya mulus maupun happy ending. Begitu pula ketika kita berperan, alur cerita kehidupan kita pun tidak selalu mulus dan lurus, tetapi kadang berbelok, menikung, berbalik arah, naik maupun turun.

Tidak seperti dalam sinetron, dalam alur kehidupan ini kita bisa mumpunya kesempatan jalan ceritanya yaitu dengan berusaha dan berusaha. Seperti dalam Alquran surat Ar-Ra’d:11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka”. Jadi tidak perlu iri ataupun menyalahkan orang lain, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk mengubah alur ceritanya. Ketika alur cerita yang kita jalani ini kurang indah, kita ada kesempatan untuk membuatnya lebih indah, atau cerita alurnya sudah indah maka kita perlu bersyukur dan mempertahankan atau membuatnya lebih indah.